Pages

Sabtu, 29 September 2012

Relasi


RELASI
Hubungan antara anggota-anggota himpunan direpresentasikan dengan menggunakan struktur yang disebut relasi. Untuk mendeskripsikan relasi antara anggota-anggota dua himpunan A dan B, dapat digunakan pasangan terurut dengan anggota pertamanya diambil dari A dan anggota keduanya diambil dari B. Karena ini merupakan relasi antara dua himpunan, maka disebut relasi biner.
Misalkan A dan B himpunan. Suatu relasi biner dari A ke B adalah subhimpunan dari A´B.
n  Untuk relasi biner R berlaku R  AxB.
n  Digunakan notasi aRb untuk menyatakan (a,b)ϵR dan aRb untuk menyatakan (a,b) R.
n  Jika (a, b) merupakan anggota R, a dikatakan berelasi  dengan b oleh R.
Contoh 1 :
Misalkan O himpunan orang, A himpunan angkutan kota, dan N relasi yang mendeskripsikan siapa yang menaiki angkot tertentu.
O = {Budi, Adi, Malik, Wandi},
A = {gejayan-malioboro (GM), tugu-kaliurang (TK), amplas-terminal (AT)}
N = {(budi, GM), (adi, GM), (adi, TK), (malik, AT)}
Artinya budi naik angkot ke gejayan-malioboro, adi naik angkot gejayan-malioboro, adi naik angkot tugu-kaliurang, malik naik angkot amplas-terminal dan wandi tidak menaiki salah satu dari angkot tersebut.
FUNGSI RELASI
Fungsi f dari A ke B memasangkan tepat satu anggota B pada setiap anggota A. Graf dari f adalah himpunan pasangan terurut (a,b) sehingga b = f(a). Karena graf dari f merupakan subhimpunan dari AxB, maka graf merupakan relasi dari A ke B. Untuk setiap aϵA, terdapat tepat satu pasangan terurut di dalam graf dengan a sebagai anggota pertama. Sebaliknya, jika R suatu relasi dari A ke B sehingga setiap anggota A merupakan anggota pertama dari tepat satu pasangan terurut di R, maka dapat didefinisikan suatu fungsi dengan R sebagai grafnya.Ini dilakukan dengan memasangkan pada setiap anggota aϵA tepat satu bϵB sehingga (a,b)ϵR.Relasi adalah perumuman dari fungsi.
RELASI PADA HIMPUNAN
Suatu relasi pada himpunan A adalah relasi dari A ke A. Relasi pada himpunan A adalah subhimpunan dari AxA.
Contoh 2.
Misalkan A = {1, 2, 3, 4}.  Himpunan terurut manakah yang terdapat dalam relasi
R = {(a, b) | a < b}
Solusi. R = {(1,2) (1,3) (1,4) (2,3) (2,4) (3,4)}

                                                            

         




 

R
1
2
3
4
1

x
x
x
2


x
x
3



x
4





Banyaknya subhimpunan yang dapat dibentuk dari suatu himpunan dengan m anggota adalah 2m.  Jadi, ada 2n2 subhimpunan dapat dibentuk dari AxA. Sehingga, dapat didefinisikan 2n2 relasi berbeda pada A.

SIFAT RELASI
1.    Relasi R pada himpunan A disebut refleksif jika (a,a)ϵR untuk setiap anggota aϵA.
Apakah relasi berikut pada {1, 2, 3, 4} refleksif
R = {(1, 1), (1, 2), (2, 3), (3, 3), (4, 4)}   tidak
R = {(1, 1), (2, 2), (2, 3), (3, 3), (4, 4)}   ya
R = {(1, 1), (2, 2), (3, 3)}                    tidak
Relasi R pada himpunan A disebut simetris jika (b,a)ϵR setiap kali (a,b)ϵR untuk setiap a,bϵA.
Relasi R pada himpunan A disebut antisimetris jika a = b setiap kali (a,b)ϵR dan (b,a)ϵR.
Contoh :
Apakah relasi berikut pada {1, 2, 3, 4} 
simetris atau antisimetris?
R = {(1, 1), (1, 2), (2, 1), (3, 3), (4, 4)}           simetris
R = {(1, 1)}                                                     simetris dan antisimetris
R = {(1, 3), (3, 2), (2, 1)}                                antisimetris
R = {(4, 4), (3, 3), (1, 4)}                                antisimetris

2.    Relasi R pada himpunan A disebut transitif jika setiap kali (a,b)ϵR dan (b,c)ϵR, maka (a,c)ϵR untuk a,b,cϵA.
Apakah relasi berikut pada {1, 2, 3, 4} transitif?
R = {(1, 1), (1, 2), (2, 2), (2, 1), (3, 3)} ya
R = {(1, 3), (3, 2), (2, 1)}                    tidak
R = {(2, 4), (4, 3), (2, 3), (4, 1)}         tidak

MENGHITUNG RELASI
Relasi pada A adalah subhimpunan dari AxA, yang memuat n2 anggota. Jadi, relasi yang berbeda pada A dapat dibangun dengan memilih subhimpunan yang berbeda dari n2 anggota, sehingga terdapat 2n2 relasi. Namun, suatu relasi refleksif harus memuat n anggota (a,a) untuk setiap aϵA.
Konsekuensinya, kita hanya dapat memilih di antara n2 – n = n(n – 1) anggota untuk membangun relasi refleksif, sehingga terdapat 2n(n – 1) relasi.

KOMBINASI RELASI
Relasi adalah himpunan, sehingga operasi himpunan dapat diaplikasikan. Jika ada dua relasi R1 dan R2, dan keduanya dari himpunan A ke himpunan B, maka terdapat kombinasi R1  R2, R1  R2, atau R1 – R2  yang  merupakan suatu relasi dari A ke B. Misalkan R relasi dari A ke B dan S relasi dari B ke C. Komposisi dari R dan S adalah relasi yang memuat himpunan terurut (a,c), dengan aϵA, cϵC, di mana terdapat anggota bϵB sehingga (a,b)ϵR dan (b,c)ϵS. Komposisi dari R dan S dinotasikan oleh S°R. Jika relasi R memuat pasangan (a, b) dan relasi S memuat pasangan (b,c), maka S°R memuat pasangan (a,c).
Contoh 4.
Misalkan D dan S relasi pada A = {1, 2, 3, 4}.
D = {(a, b) | b = 5 - a}             “b sama dengan (5 – a)”
S = {(a, b) | a < b}                   “a lebih kecil dari b”
D = {(1, 4), (2, 3), (3, 2), (4, 1)}
S = {(1, 2), (1, 3), (1, 4), (2, 3), (2, 4), (3, 4)}
S°D = {(2.4) (3,3) (3,4) (4,2) (4,4) (4,4)}
D memetakan suatu anggota a ke anggota (5 – a), dan setelah itu S memetakan (5 – a) pada semua anggota yang lebih besar dari (5 – a), yang menghasilkan
S°D = {(a,b) | b > 5 – a} atau S°D = {(a,b) | a + b > 5}.

Kuasa dari Relasi
Misalkan R relasi pada himpunan A. Kuasa Rn, n = 1, 2, 3, …, didefinisikan secara induktif
R1 = R
Rn+1 = Rn°R
Dengan kata lain:
Rn = R°R° … °R  (sebanyak n kali)
Relasi R pada A transitif jika dan hanya jika Rn R untuk setiap bilangan bulat positif n.

Representasi Relasi
Beberapa cara untuk merepresentasikan relasi: pasangan terurut.
Dua cara:
matriks nol-satu dan graf beraraf (digraf).
Jika R relasi dari A = {a1, a2, …, am} ke B =
{b1, b2, …, bn}, maka R dapat direpresentasikan oleh  matriks nol-satu MR = [mij] dengan
            mij = 1,  jika (ai,bj)ϵR, dan
            mij = 0,  jika (ai,bj) R.


Contoh.
Bagaimana merepresentasikan relasi
R = {(2, 1), (3, 1), (3, 2)} sebagai matriks nol-satu
Matriks MR diberikan oleh 



Sifat Matriks Representasi Relasi
Matriks yang merepresentasikan relasi refleksif? Setiap elemen diagonal dari matriks Mref haruslah 1.










Matriks yang merepresentasikan relasi simetris? Matriksnya juga simetri, yaitu MR = (MR)t.




 matriks simetri, relasi simetris.

                                     


 matriks tak-simetri, relasi tak-simetris

Digraf
Graf berarah (atau digraf) memuat himpunan titik (atau vertex)  V dan himpunan E yang terdiri dari pasangan terurut dari anggota-anggota V yang disebut sisi (atau arc). Vertex a disebut vertex awal dari sisi (a,b), dan vertex b disebut vertex akhir dari sisi ini. Kita dapat menggunakan panah untuk mengilustrasikan digraf.
Representasi Relasi dengan Digraf
Contoh: Ilustrasikan digraph dengan V = {a, b, c, d},
E = {(a, b), (a, d), (b, b), (b, d), (c, a), (c, b), (d, b)}.







Sisi dalam bentuk (b, b) disebut loop.

Relasi Inversi

Misalkan R adalah relasi dari himpunan A ke himpunan B. Invers dari relasi R, dilambangkan dengan R–1, adalah relasi dari B ke A yang didefinisikan oleh

                        R–1 = {(b, a) | (a, b) ÃŽ R }
Contoh Misalkan P = {2, 3, 4} dan Q = {2, 4, 8, 9, 15}. Jika kita definisikan relasi R dari P ke Q dengan

(p, q) ÃŽ R  jika p habis membagi q 

maka kita peroleh

            R  = {(2, 2), (2, 4), (4, 4), (2, 8), (4, 8), (3, 9), (3, 15) }

R1 adalah invers dari relasi R, yaitu relasi dari Q ke P  dengan

(q, p) ÃŽ R1  jika q adalah kelipatan dari p

maka kita peroleh

Mengkombinasikan Relasi
Karena relasi biner merupakan himpunan pasangan terurut, maka operasi himpunan seperti irisan, gabungan, selisih, dan beda setangkup antara dua relasi atau lebih juga berlaku.
Jika R1 dan R2 masing-masing adalah relasi dari himpuna A ke himpunan B, maka R1 Ç R2, R1 È R2, R1R2, dan R1 Å R2 juga adalah relasi dari A ke B.
Contoh Misalkan A = {a, b, c} dan B = {a, b, c, d}.
Relasi R1 = {(a, a), (b, b), (c, c)}
Relasi R2 = {(a, a), (a, b), (a, c), (a, d)}
R1 Ç R2 = {(a, a)}
R1 È R2 = {(a, a), (b, b), (c, c), (a, b), (a, c), (a, d)}
R1 -  R2 = {(b, b), (c, c)}
R2 - R1 = {(a, b), (a, c), (a, d)}
R1 Ã… R2 = {(b, b), (c, c), (a, b), (a, c), (a, d)}                         
Komposisi Relasi

Misalkan R adalah relasi dari himpunan A ke himpunan B, dan S adalah relasi dari himpunan B ke himpunan C. Komposisi R dan S, dinotasikan dengan S o R, adalah relasi dari A ke C yang didefinisikan oleh S o R = {(a, c) ½ a ÃŽ A, c ÃŽ C, dan untuk beberapa b ÃŽ B, (a, b) ÃŽ R  dan (b, c) ÃŽ S  }Komposisi relasi R dan S lebih jelas jika diperagakan dengan diagram panah:              

Fungsi


Misalkan A dan B himpunan. Relasi biner f dari A ke B merupakan suatu fungsi jika setiap elemen di dalam A dihubungkan dengan tepat satu elemen di dalam B.
Jika f adalah fungsi dari A ke B  kita menuliskan
 f : A ® B
yang artinya f memetakan A ke B.

·         A disebut daerah asal (domain) dari f dan B disebut daerah hasil (codomain) dari f.

·         Nama lain untuk fungsi adalah pemetaan atau transformasi.

·         Kita menuliskan f(a) = b jika elemen a di dalam A dihubungkan dengan elemen b di dalam B.
·         Jika f(a) = b, maka b dinamakan bayangan (image) dari a dan a dinamakan pra-bayangan (pre-image) dari b.

·         Himpunan yang berisi semua nilai pemetaan f disebut jelajah (range) dari f. Perhatikan bahwa jelajah dari f adalah himpunan bagian (mungkin proper subset) dari B.




MACAM-MACAM FUNGSI
FUNGSI INJEKTIF/INTO/SATU-KE-SATU
Fungsi f dikatakan satu-ke-satu (one-to-one) atau injektif (injective) jika tidak ada dua elemen himpunan A yang memiliki bayangan sama.









Contoh  Relasi

f = {(1, w), (2, u), (3, v)}

dari A = {1, 2, 3} ke B = {u, v, w, x} adalah fungsi satu-ke-satu,

Tetapi relasi

f = {(1, u), (2, u), (3, v)}

dari A = {1, 2, 3} ke B = {u, v, w} bukan fungsi satu-ke-satu, karena f(1) = f(2)  = u.         
FUNGSI SURJEKTIF/ONTO/PADA
·         Fungsi f dikatakan dipetakan pada (onto) atau surjektif (surjective) jika setiap elemen himpunan B merupakan bayangan dari satu atau lebih elemen himpunan A.

·          Dengan kata lain seluruh elemen B merupakan jelajah dari f. Fungsi f disebut fungsi pada himpunan B.









Contoh  Relasi

f = {(1, u), (2, u), (3, v)}

dari A = {1, 2, 3} ke B = {u, v, w} bukan fungsi pada karena w tidak termasuk jelajah dari f.

Relasi

f = {(1, w), (2, u), (3, v)}

dari A = {1, 2, 3} ke B = {u, v, w} merupakan fungsi pada karena semua anggota B merupakan jelajah dari f.

Contoh  Misalkan f : Z ® Z. Tentukan apakah f(x) = x2 + 1 dan f(x) = x – 1 merupakan fungsi pada?
Penyelesaian:
(i) f(x) = x2 + 1 bukan fungsi pada, karena tidak semua nilai bilangan bulat merupakan jelajah dari f.
(ii)  f(x) = x – 1 adalah fungsi pada karena untuk setiap bilangan bulat y, selalu ada nilai x yang memenuhi, yaitu y = x – 1 akan dipenuhi untuk x = y + 1.                   



FUNGSI BIJEKTIF/KORESPONDENSI SATU-SATU
Fungsi f dikatakan berkoresponden satu-ke-satu atau bijeksi (bijection) jika ia fungsi satu-ke-satu/injektif/into dan juga fungsi pada/onto/surjektif.

Contoh  Relasi

f = {(1, u), (2, w), (3, v)}

dari A = {1, 2, 3} ke B = {u, v, w} adalah fungsi yang berkoresponden satu-ke-satu, karena f adalah fungsi satu-ke-satu maupun fungsi pada.                                                                                                                              
Contoh  Fungsi f(x) = x – 1 merupakan fungsi yang berkoresponden satu-ke-satu, karena f adalah fungsi satu-ke-satu maupun fungsi pada.                                                                                                   
 Fungsi satu-ke-satu,                                   Fungsi pada,

 bukan pada                                                bukan satu-ke-satu









Buka fungsi satu-ke-satu                                         Bukan fungsi

                               maupun pada





FUNGSI INVERS
Jika f adalah fungsi berkoresponden satu-ke-satu dari A ke B, maka kita dapat menemukan balikan (invers) dari f. Balikan fungsi dilambangkan dengan f –1. Misalkan a adalah anggota himpunan A dan b adalah anggota himpunan B, maka f -1(b) = a jika f(a) = b.
Komposisi dari dua buah fungsi.
Misalkan g adalah fungsi dari himpunan A ke himpunan B, dan f adalah fungsi dari himpunan B ke himpunan C. Komposisi f dan g, dinotasikan dengan f o g, adalah fungsi dari A ke C yang didefinisikan oleh

            (f o g)(a) = f(g(a))
Contoh Diberikan fungsi
g = {(1, u), (2, u), (3, v)}
yang memetakan A = {1, 2, 3} ke B = {u, v, w}, dan fungsi
 f = {(u, y), (v, x), (w, z)}
yang memetakan B = {u, v, w} ke C = {x, y, z}. Fungsi komposisi dari A ke C adalah
f o g = {(1, y), (2, y), (3, x) }                                                                                       


Contoh Diberikan fungsi f(x) = x – 1 dan g(x) = x2 + 1. Tentukan f o g  dan g o f .
Penyelesaian:
(i) (f o g)(x) = f(g(x)) = f(x2 + 1) = x2 + 1 – 1 = x2.
(ii) (g o f)(x) = g(f(x)) = g(x – 1) = (x –1)2 + 1 = x2  - 2x + 2.                                      


0 komentar:

Posting Komentar