Di negara-negara berkembang seperti Indonesia,
prevalensi anak dengan kesulitan belajarnya diperkirakan lebih besar. Para ahli
mengemukakan bahwa penyebab kesulitan belajar itu kompleks dan luas. Secara
umum, penyebab kesulitan belajar antara lain ;
1. faktor
intelektual, yaitu inteligensi yang rendah dan terbatas,
2. faktor
kondisi fisik dan kesehatan, termasuk kondisi kelainan, seperti kurangnya gizi
pada ibu hamil, bayi dan anak, kerusakan susunan dan fungsi otak, dan penyakit persalinan,
3. faktor
sosial,seperti pengaruh teman bermain, pergaulan dan lingkungan sekitar,
4. faktor
keluarga, seperti keadaan keluarga yang tidak baik dan kurangnya dukungan
belajar dari orang tua.
Di
bawah ini penjabaran faktor-faktor kesulitan belajar yang dialami oleh peserta
didik
;
1. Menurut
Koestur Partowisastro dan Hadi Suprapto (1978)
a. Kondisi
fisiologis yang permanen
1) Inteligensi
yang terbatas,
2) Hambatan
penglihatan dan pendengaran,
3) Masalah
persepsi.
b. Kondisi
fisiologis temporer
1) Masalah
makanan,
2) Kecenderungan,
3) Kecapaian.
c. Kondisi
lingkungan sosial permanen
1) Harapan
dan tekanan orang tua tinggi,
2) Konflik
dalam kelurga.
d. Kondisi
lingkungan sosial temporer
1) Ada
bagian-bagian dalam urutan yang belum dipahami,
2) Persaingan
interes.
Koestur
menambahkan bahwa sebab-sebab kesulitan belajar yaitu :
a. Disebabkan
oleh gangguan alat-alat dalam dirinya dan alat-alat tubuh (Senso Physical
Disoder)
b. Disebabkan
oleh kurangnya kecerdasan (Mental Defenciencies)
c. Disebabakan
oleh gangguan alat-alat penerimaan (Perceptual Motor Disoder)
d. Disebabkan
oleh kesalahan tingkah laku sosial (Sosial Behavior Disoder)
2. Menurut
Tidjan
a. Faktor
interen
1) Faktor
fisiologis, yaitu kesehatan fisik terganggu,cacat fisik dan sebagainya,
2) Faktor
intelektual, misalnya kecerdasan kurang, kecakapan kurang, bakat-bakat kurang,
3) Faktor
minat, tidak berminat atau kurang minat,
4) Faktorkonsentrasi
perhatian kurang,
5) Faktor
ingatan kurang,
6) Faktor
emosi, misalnya rasa benci dan rasa tidak puas.
b. Faktor
ekstern
1) Faktor
tempat, misalnya tidak ada tempat khusus untuk belajar,
2) Faktor
alat, alat-alat yang diperlukan dalam belajar kurang atau tidak ada,
3) Faktor
waktu dan suasana, yaitu tidak dapat mengatur waktu belajar, ramai dan gaduh,
rumah dekat jalan yang cukup ramai,
4) Faktor
lingkungan sekolah, misalnya bahan pelajaran kurang, metode guru mengajar
tidak
memuaskan, pengeruh teman yang tidak baik (negatif),
5) Faktor
lingkungan keluarga dan masyarakat, misalnya situasi keluarga yang tidak
menguntungkan anak dalam belajar, begitu pula dengan masyarakatnya.
Anak yang mengalami kesulitan belajar
akan menunjukkan gejala-gejala tertentu.
Gejala-gejala anak yang mengalami
kesulitan belajar ditandai dengan :
1. Tidak
bisa mengikuti pelajaran seperti yang lain,
2. Sering
terlambat atau tidak mau menyelesaikan tugas,
3. Menghindari
tugas-tugas yang agak berat,
4. Ceroboh
atau kurang teliti dalam banyak hal,
5. Acuh
tak acuh atau masa bodoh,
6. Menampakkan
semangat belajar yang rendah,
7. Tidak
mampu berkonsentrasi,
8. Perhatian
terhadap suatu objek singkat,
9. Suka
menyendiri, murung dan sulit menyesuaikan diri,
10. Suka
memberontak, agresif, dan meledak-ledak dalam merespon ketidakcocokan, dan
11. Hasil
belajar rendah.
* Baca Juga Tulisan terkait tentang BK-Belajar Tentang Kesulitan Belajar, Jenis-jenis Kesulitan Belajar, Cara Mengatasi Kesulitan Belajar
0 komentar:
Posting Komentar